A. KEPENDUDUKAN
Sepanjang abad masalah penduduk ini selalu menjadi
pembicaraan. Bahkan dewasa ini masalah ini telah menjadi lebih hangat ,
berhubung dengan pertambahan penduduk yang sangat cepat, sedang bahan
makanan tidak mampu memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat akibat
bertambahnya penduduk dan majunya kebudayaan.
Setiap negara harus mengetahui dengan pasti jumlah
daripada penduduknya , terutama guna menentukan kebijaksanaaan ekonomi yang
tepat, sehingga tidak menimbulkan kesulitan-kesulitan sosial.
Pada umumnya keinginan untuk mengetahui jumlah
penduduk dengan tepat , ada berbagai alasan yang dikemukakan , yaitu
alasan politik, alasan ekonomi dan alasan sosial.
1. Masalah Akibat Angka
Kelahiran.
Hasil perkiraan tingkat fertilitas (metode anak
kandung) menunjukan bahwa penurunan tingkat fertilitas Indonesia tetap
berlangsung dengan kecepatan yang bertambah.
2. Masalah akibat
Angka Kematian
Selama hampir 20 tahun terakhir, Angka Kematian Bayi
(AKB) mengalami penurunan sebesar 51,0 pada periode 1967-1986. Tahun 1967 AKB
adalah 145 per 1000 kelahiran, kemudian turun menjadi 109 per 1000 kelahiran
pada tahun 1976. Selama 9 tahun terjadi penurunan sebesar 24,8 persen atau
rata-rata 2,8 persen per tahun. Berdasarkan SP90, AKB tahun 1986 diperkirakan
sebesar 71 per 1000 kelahiran yang menunjukan penurunan sebesar 34,9 persen
selama 10 tahun terakhir atau 3,5 persen pertahun (Trend Mortalitas, 66).
Masalah yang muncul akibat tingkat mortalitas adalah
:
a) Semakin bertambahnya
Angka Harapan Hidup itu berarti perlu adanya peran pemerintah di dalam
menyediakan fasilitas penampungan.
b) Perlunya perhatian
keluarga dan pemerintah didalam penyediaan gizi yang memadai bagi anak-anak
(Balita).
c) Sebaliknya apabila
tingkat mortalitas tinggi akan berdampak terhadap reputasi Indonesia dimata
dunia.
3. Pemecahan
masalah angka kelahiran dan kematian :
- Kelahiran
Angka kelahiran perlu ditekan melalui :
a) Partisipasi wanita
dalam program KB.
b) Tingkat pendidikan
wan ita wanita mempengaruhi umur kawin pertama danpenggunaan kontrasepsi.
c) Partisipasi dalam
angkatan kerja mempunyai hubungan negatif dengan fertilitas
d) Peningkatan ekonomi
dan sosial.
- Kematian
Angka kematian perlu ditekan :
a) Pelayanan kesehatan
yang lebih baik.
b) Peningkatan gizi
keluarga.
c) Peningkatan
pendidikan (Kesehatan Masyarakat)
Masalah-masalah yang dapat timbul akibat keadaan
demikian adalah :
a) Aspek ekonomi dan
pemenuhan kebutuhan hidup keluarga
b) Banyaknya beban
tanggungan yang harus dipenuhi biaya hidupnya oleh sejumlah manusia produktif
yang lebih sedikit akan mengurangi pemenuhan kebutuhan ekonomi dan hayat hidup.
c) Aspek pemenuhan
gizi.
d) Kemampuan ekonomi
yang kurang dapat pula berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan baik
jumlah makanan (kuantitatif) sehingga dampak lebih lanjut adalah adanya rawan
atau kurang gizi (malnutrition). Pada gilirannya nanti bila kekurangan gizi
terutama pada usia muda ( 0 -5 tahun). Akan mengganggu perkembangan otak bahkan
dapat terbelakang mental ( mental retardation ). Ini berarti mengurangi mutu
SDM masa yang akan datang.
e) Aspek Pendidikan
Pendidikan memerlukan biaya yang tidak sedikit,
sehingga diperlukan dukungan kemampuan ekonomi semua termasuk orang tua.
Apabila kemampuan ekonomi kurang mendukung maka fasilitas pendidikan juga sukar
untuk dipenuhi yung mengakibatkan pada kualitas pendidikan tersebut kurang
f) Lapangan Kerja
Penumpukan jumlah penduduk usia muda atau produktif
memerlukan persiapan lapangan kerja masa mendatang yang lebih luas. Hal ini
merupakan bom waktu pencari kerja atau penyedia kerja. Apabila tidak
dipersiapkan SDM nya dan lapangan kerja akan berdampak lebih buruk pada semua
aspek kehidupan. Alternatif Pemecahan yang diperlukan :
a) Pengendalian angka
kelahiran melalui KB.
b) Peningkatan masa
pendidikan.
c) Penundaaan usia
perkawinan.
B. KETENAGAKERJAAN
Ketenagakerjaan ialah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum,selama,dan stelah selesainya
masa berhubungan kerja.
a) Tenaga kerja ialah
seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang
berpotensial dapat memproduksi barang dan jasa untuk kebutuhannya sendiri
ataupun orang lain.
b) Pekerja atau buruh
ialah setiap orang yang bekerja untuk orang lain dengan menerima upah
baikberupa uang atau imbalan dalam bentuk lain.
c) Pemberi kerja ialah
orang atau perseorangan/badan hukum yang mempekerjakan orang lain dengan
membayar upah atau imbalan.
1. Perbedaan Tenaga Kerja, Pekerja dan Angkatan
Kerja
a) Tenaga kerja adalah
Setiap orang yang melakukan pekerjaan termasuk di dalamnya bekerja pada sektor
informal. Misalnya:Wiraswasta/pedagang yang bekerja untuk dirinya sendiri
ataupun orang lain.
b) Pekerja adalah
Mengarah pada bekerja untuk orang lain yang mendapatkan upah atau imbalan.
c) Angkatan kerja
adalah Jumlah penduduk yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu
tertentu, yaitu semua orang yang mampu dan bersedia bekerja
2. Klasifikasi
Tenaga kerja :
- Angkatan
kerja :
a) Golongan
yang bekerja.
b) Golongan yang
menganggur/mencari.
- Bukan
angkatan kerja :
a) Golongan
yang bersekolah.
b) Golongan yang
mengurus rumah tangga.
c) Golongan
lain atau penerima pendapatan tidak tetap
C. KESEMPATAN
KERJA
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang
menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk diisi oleh para pencari kerja. Namun
bisa diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja.
Tenaga kerja memegang peranan yang sangat penting
dalam roda perekonomian suatu negara, karena:
a) Tenaga kerja
merupakan salah satu faktor produksi.
b) Sumber Daya Alam.
c) Kewiraswastaan.
Tenaga kerja juga penting dilihat dari segi
kesejahteraan masyarakat. Ada pula masalah yang ditimbulkan dari banyaknya
tenaga kerja:
a) Masalah-masalah
perluasan kesempatan kerja.
b) Pendidikan yang
dimiliki angkatan kerja.
c) Pengangguran.
Sumitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan
kerja sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang
sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Faktor-faktor
yang menentukan angkatan kerja menurut Sumitro diantaranya:
a) Jumlah dan sebaran
usia penduduk.
b) Pengaruh keaktifan
bersekolah terhadap penduduk berusia muda.
c) Peranan kaum wanita
dalam perekonomian.
d) Pertambahan penduduk
yang tinggi.
e) Meningkatnya jaminan
kesehatan.
D. PENGAGGURAN
Orang yang tidak bekerja sama sekali atau sedang
mencari kerja. Jumlah penduduk yang besar pada dasarnya merupakan memiliki
potensi yang sangat berharga di tinjau dari segi tenaga kerja, jika dapat di
dayagunakan dengan baik, penduduk yang sangat banyak dan memiliki ketrampilan
ini merupakan potensi yang berharga. Jumlah penduduk yang besar dan tidak
memiliki ketrampilan ini adalah kerugiannya yang dapat menyebabkan pengangguran
di mana – mana.
Pengangguran dapat dibedakan menjadi dua golongan
besar, yaitu :
A. Pengangguran menurut lama waktu kerja
a) Pengangguran
terbuka (open unemployment).
Tenaga kerja yang sungguh – sungguh tidak mempunyai
pekerjaan. Pengangguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat
pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
b) Setengah
pengangguran (under unemployment).
Tenaga kerja yang tidak kerja secara optimal karena
tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya pengangguran jenis ini yang bekerja
kurang dari 35 jam selama seminggu.
c) Pengangguran
terselubung (disguised unemployment).
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal
karena suatu alasan tertentu.
B. Pengangguran menurut penyebab
a. Pengangguran
Struktural (Stuctural Unemployment).
Pengangguran yang di akibatkan oleh perubahan struktur
ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
b. Pengangguran
Siklus.
Pengguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan
perekonomian. Yang di sebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat.
c. Pengangguran
Musiman.
Pengangguran yang muncul akibat pergantian musim.
Misalnya pergantian kusim tanam ke musim panen.
d. Pengangguran
Friksional, disebut juga Pengangguran Sukarela (Voluntary unemployment).
Pengangguran yang muncul akibat adanya
ketidaksesuaian antara pembeli kerja dan pencari kerja.
e. Pengangguran
Teknologi.
Pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
pergantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin.
f. Pengangguran
Konjungtural (Cycle Unemployment).
Pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan
gelombang kehidupan perekonomian / siklus ekonomi.
Cara untuk mengatasi pengangguran, yaitu :
a) Peningkatan
mobilitas tenaga kerja dan modal.
b) Pengelolaan
permintaan masyarakat.
c) Penyediaan informasi
tentang kebutuhan tenaga kerja.
d) Pertumbuhan ekonomi.
e) Program pendidikan
dan pelatihan kerja.
f) Wiraswasta.
g) Peningkatan mutu
tenaga kerja.
h) Latihan Kerja.
i) Pemagangan.
j) Perbaikan
gizi dan kesehatan.
Sebab – sebab terjadinya pengangguran
a) Besarnya Angkatan
Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja.
Maksudnya adalah kondisi dimana jumlah angkatan
kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia, karena kondisi
sebaliknya sangat jarang terjadi.
b) Struktur Lapangan
Kerja Tidak Seimbang.
Upah tenaga kerja tidak terdidik di sekitar
pertanian cenderung lebih rendah daripada upah tenaga kerja yang sama diluar
sektor pertanian. Dengan demikian, terjadi perbedaan mutu tenaga kerja antara
sektor pertanian dan sektor yang lain.
c) Kebutuhan jumlah dan
jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang.
Besarnya kesempatan kerja belum tentu menjamin tidak
terjadi pengangguran, karena belum tentu terjadi kesesuaian tingkat pendidikan
yang dibutuhkan dengan yang tersedia. Hal ini dapat mengakibatkan sebagian
tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan yang tersedia.
d) Adanya kecenderungan
semakin meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh
struktur angkatan kerja Indonesia.Dalam Repelita V, diperkirakan 47.5%-nya
adalah tenaga kerja wanita.
e) Penyediaan dan
Pemanfaatan Tenaga Kerja Antar Daerah Tidak Seimbang.
Jumlah angkatan kerja di suatu daerah mungkin saja
lebih besar dari kesempatan kerja, sedang di daerah lain dapat terjadi
sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja ke
daerah lain, bahkan ke negara lain.
Dampak pengangguran terhadap perekonomian Indonesia
a) Pendapat nasional
riil (nyata) yang di capai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan
potensial. Oleh karena itu, kemakmuran yang di capai oleh masyarakat pun akan
lebih rendah.
b) Pajak yang harus di
bayar dari masyarakat menurun sehingga dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah
juga akan berkurang.
c) Daya beli masyarakat
akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang – barang hasil produksi akan
berkurang.
Usaha untuk mengatasi pengangguran
a) Memperluas
Kesempatan Kerja, Dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kegiatan ekonomi
yang sudah ada, maupun dengan menambah kegiatan ekonomi yang baru.
Menurut Prof. Soemitro Djojohadikusumo, usaha perluasan kesempatan kerja
dapat dilakukan dengan cara:
- Pengembangan
industri.
- Melalui
berbagai proyek pekerjaan umum
Penurunan Angkatan Kerja.
Diantaranya dapat dilakukan dengan peningkatan
program Wajib Belajar 9 Tahun bagi anak usia sekolah. Dalam rangka pemerataan
tenaga kerja dan kesempatan kerja, perlu ditingkatkan berbagai langkah, antara
lain:
A) Pendayagunaan angkatan kerja
dari daerah yang kelebihan tenaga kerja ke daerah/negara lain yang membutuhkan
tenaga kerja.
B) Pengembangan usaha kecil
dan tradisional serta sektor informal yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
C) Pembinaan angkatan kerja
usia muda, agar dapat mengisi tuntutan latar belakang pendidikan/kemampuan yang
diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar