Selasa, 18 Januari 2022

Rangkuman Materi Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 1

PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP SDM

A.    Manajemen merupakan proses dari awal perencanaan sampai akhir pengawasan untuk para anggota organisasi agar mencapai tujuan organisasi yang di tetapkan

B.     MSDM merupakan ilmu seni dari manajemen dan pengendalian sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

C.     Tujuan manajemen :

1)      Untuk menentukan suatu strategi yang efektif dan efisien

2)      Untuk evaluasi kerja dan mengkaji ulang situasi yang akan terjadi

3)      Untuk mengatur dan menjaga kesehatan emosi, keuangan yang ada pada perusahaan

4)      Untuk mengevaluasi dan meninjau kembali swot di perusahaan

D.    Fungsi manajemen :

1)      Planning : rangkaian proses untuk penetapan tujuan

2)      Organizing : rangkaian aktivitas pembgian tugas

3)      Directing : tindakan mengarahkan atau mengendalikan pekerjaan

4)      Controlling : menilai pekerjaan yang dilakukan

E.     SDM merupakan elemen utama organisasi atau perusahaan untuk menunjang kestabilan perusahaan

F.      Fungsi operasional SDM :

1)      Fungsi Pengadaan : penariksan, seleksi, penempatan dll sesuai kebutuhan perusahaan

2)      Fungsi Pengembangan : proses peningkatan keterampilan karyawan mulai dari teknis, teoritis, konseptual dan moral

3)      Fungsi Kompensasi : pemberian balas jasa adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan

4)      Fungsi Pengintegrasian : aktivitas untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan

5)      Fungsi Pemeliharaan : kegiatan untuk memelihara fisik, mental dan loyalitas karyawan

G.    Variabel yang mempengaruhi keberhasilan organisasi :

1)      Tujuan : perihal visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja

2)      Tantangan : tingkat kesulitan dalam tugas yang diberikan merupakan feedback dari sikap karyawan

3)      Keakraban : setia kawan dan akrab satu sama lain membawa sukses dalam kelompok atau teamwork

4)      Tanggung jawab : kelompok atau teamwork yang diberi tanggung jawab cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi

5)      Kesempatan untuk maju : pengembangan diri atau naik level dari setiap individu

6)      Kepemimpinan : berperan penting dalam menciptakan kondisi kerja yang kondusif dan harmonis

H.    Sikap kerja adalah bentuk implementasi seseorang terhadap pekerjaan yang diberikan seperti positif maupun negarif

I.       Perilaku karyawan merupakan tindakan yang secara langsung atau tidak mempengaruhi efektivitas organisasi, seperti :

1)      Perilaku kinerja : perilaku yang berhubungan langsung dengan pekerjaan yang diharapkan oleh organisasi

2)      Keanggotaan organisasi : perilaku positif dan kontribusi secara keseluruhan

3)      Perilaku kontraproduktif : seperti absen, pencurian, sabotase, turnover, pelecehan diskriminasi dan lainnya

J.       Semangat kerja, ada aspek-aspeknya :

1)      Kegairahan : memiliki motivasi dan dorongan bekerja

2)      Kekuatan untuk melawan frustasi : untuk selalu konstruktif walaupun sedang mengalami kegagalan

3)      Kualitas untuk bertahan : ketekunan dan keyakinan di dalam diri

4)      Semangat kelompok : menggambarkan hubungan antar karyawan seperti bekerja sama, tolong menolong, dan tidak bersaing untuk menjatuhkan

 

BAB 2

SISTEM PERENCANAAN SDM

A.    Perencanaan SDM merupakan alur untuk melamarkan permintaan (demand) dan penawaran (supply) SDM di masa depan

B.     Tujuan perencanaan untuk menentukan jumlah SDM beserta karakternya seperti usia, pendidikan, keahlian yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuannya

C.     Perencanaan SDM memiliki dua komponen, yaitu :

1)      Peramalan kebutuhan (requirement forecast) :

Kegiatan penentuan jumlah, keterampilan dan lokasi karyawan yang akan dibutuhkan dan akan menentukan besarnya permintaan akan SDM.

2)      Peramalan ketersediaan (availability forecast) :

Kegiatan untuk memperkirakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan karyawan dengan keterampilan yang dibutuhkan.

D.    Faktor yang mempengaruhi perencanaan SDM :

1)      Faktor eksternal : persediaan karyawan berdasarkan analisa pasar tenaga kerja serta tren kondisi kependudukan sehingga ada kerjasama antara penyedia tenaga kerja dengan perusahaan dengan menjamin kuantitas dan kualitas karyawan

2)      Faktor internal : menghitung jumlah para karyawan serta mengevaluasi kemampuan mereka sebagai bentuk adanya kemungkinan untuk penugasan para karyawan untuk mengisi lowongan pekerjaan yang akan datang.

3)      Faktor ketenagakerjaan : meningkatkan kecermatan dalam menyusun perencanaan tenaga kerja atau SDM kedepan

E.     Hubungan antara Perencanaan SDM dnegan Anggaran

Penganggaran perusahaan (Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan dan satuan uang, yang bertujuan untuk memproyeksikan operasi perusahaan tersebut dalam proyeksi laporan keuangan dan aliran kas. Sedangkan anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Hubungan tersebut dapat dilihat dalam beberapa hal sebagai berikut:

1)      Anggaran merupakan pusat pertemuan antara politik dengan administrasi publik, dan merupakan proses lewat mana konflikkonflik politik diatasi dan diterjemahkan ke dalam programprogram konkret melalui pengalokasian sumber-sumber daya yang langka ke tujuan-tujuan program

2)      Karena gaji dan tunjangan-tunjangan merupakan 50% hingga 70% dari pengeluaran instansi pemerintah, nota keuangan yang paling vital yang disampaikan oleh pimpinan eksekutif, atau dianggarkan oleh lembaga legislatif, merupakan pengeluaran untuk gaji dan tunjangan.

F.      Anggaran dan Manajemen Keuangan

Manajer keuangan adalah seseorang yang bertugas menilai data keuangan yang disiapkan akuntan dan membuat rekomendasi bagi manajemen tingkat atas mengenai strategi-strategi untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan.

Ada beberapa tipe anggaran yang dikembangkan di dalam rencana keuangan perusahaan, yaitu :

1)      Anggaran modal, anggaran yang menyoroti rencana pengeluaran perusahaan untuk pembelian aset-aset utama.

2)      Anggaran kas, anggaran yang memperkirakan proyeksi arus kas masuk dan keluar yang dapat digunakan perusahaan

3)       Anggaran operasional (master) Anggaran yang mengikat erat semua anggaran perusahaan lainnya dan meringkas aktivitas keuangan bisnis yang direncanakan

G.    Forecasting SDM

Ada beberapa metode forecasting sumber daya manusia yang dikenal, yaitu:

1)      Inkrementalisme (atau dekrementalisme) merupakan metode perkiraan yang memproyeksikan perubahan-perubahan garis lurus dalam kebutuhan pegawai berdasarkan fluktuasi anggaran.

2)      Collective opinion, teknik ini meliputi pengumpulan informasi dari berbagai sumber didalam dan diluar organisasi dan kemudian mencapai kesepakatan kelompok mengenai penafsiran data tersebut.

3)      Categorical and Cluster forecasting, teknik kategori ini memperkirakan kebutuhan lebih lanjut untuk berbagai kelompok kedudukan

4)      Modeling, metode ini menggunakan matematis dan komputer dimana para manajer harus menggunakan teknik-teknik model untuk memperkirakan permintaan dan penawaran sumber daya manusia.

 

BAB 3

DESAIN PEKERJAAN DAN ANALISIS PEKERJAAN

A.    Elemen desain pekerjaan :

1)      Elemen organisasional, menyangkut masalah efisiensi yang artinya setiap pekerjaan harus dirancang secara efisien sehingga memberikan hasil yang maksimal dari pekerjaan yang dilakukan.

2)      Elemen lingkungan, dimana desain pekerjaan harus memperhatikan elemen lingkungan sebab dari lingkungan inilah sebuah organisasi bisa mendapatkan sumber dayanya. Termasuk di dalamnya sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi pekerjaan yang lebih baik bagi organisasi

3)      Elemen keperilakuan, untuk merancang desain pekerjaan juga harus mempertimbangkan elemen keperilakuan yang merupakan sifat dasar dan karakter dari sumber daya manusia.

B.     Trade-off keperilakuan dan efisiensi :

Trade off yang dihadapi oleh para perancang pekerjaan perusahaan yaitu:

1)      Produktivitas versus spesialisasi, tambahan spesialisasi akan menaikkan output sampai pada titik tertentu

2)      Kepuasan kerja versus spesialisasi, kepuasan kerja akan meningkat sejalan dengan kenaikan spesialisasi, dan tambahan tambahan spesialisasi mengakibatkan kepuasan kerja akan menurun.

3)      Proses belajar versus spesialisasi, proses belajar pada pekerjaan yang terspesialisasi lebih cepat mencapai standar (ditunjukkan oleh garis putus-putus). Pekerjaan yang tidak terspesialisasi memerlukan waktu lebih lama untuk dipelajari.

4)      Perputaran karyawan versus spesialisasi, spesialisasi pekerjaan dapat dengan mudah dan cepat dipelajari, tapi biasanya kepuasan yang diperoleh lebih rendah, kepuasan yang rendah ini akan menyebabkan tingkat perputaran tenaga kerja tinggi (turn over manpower).

Sedangkan efisiensi yaitu perbandingan antara keluaran dengan pemasukan. Unsur-unsur efisiensi akan membentuk spesialisasi yang tinggi, mengurangi perbedaan atau variasi, meminimumkan otonomi dan unsur-unsur kontradiktif lainnya.

C.     Pengertian Analisis Pekerjaan

Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, sedangkan pekerjaan adalah sekumpulan/ sekelompok tugas dan tanggung jawab. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik.

D.    Arti Pentingnya Analisis Jabatan

Analisis Jabatan atau Job Analysis ini adalah sebuah proses untuk mengidentifikasikan dan menentukan secara rinci tugas dan persyaratan pekerjaan tertentu serta kepentingan yang berkaitan dengan tugas-tugas pada jabatan atau pekerjaan tertentu.

E.     Tujuan Analisis Jabatan

1)      Job description, yang berisi informasi pengidentifikasian pekerjaan, riwayat pekerjaan, kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggungjawaban, spesifikasi pekerjaan atau informasi mengenai standar- standar pekerjaan.

2)      Job classification, penyusunan pekerjaan-pekerjaan ke dalam kelas-kelas, kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika tertentu.

3)      Job evaluation, suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan kegunaan masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terkait.

4)      Job desing instructuring, meliputi usaha-usaha untuk mengalokasi dan merestrukturalisasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai kelompok.

5)      Personal requirement/spesifications, berupa penyusunan persyaratan-persyaratan tertentu bagi suatu pekerjaan, seperti pengetahuan, keterampilan, ketangkasan, sifat dan ciri-ciri yang diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan.

6)      Performance appraisal, tujuan penting daripada penilaian performansi ini adalah dengan maksud untuk mempengaruhi dari para pekerja

7)      Worker training, untuk tujuan-tujuan pelatihan.

8)      Worker mobility, untuk tujuan mobilitas pekerja (karir), yaitu dinamika masuk-keluarnya seseorang dalam posisi-posisi, pekerjaan-pekerjaan, dan okupasiokupasi tertentu.

9)      Efficiency, ini mencakup penggabungan proses kerja yang optimal dan rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas fisik lainnya dengan referensi tertentu.

10)  Safety, sama dengan efisiensi, tapi perhatiannya lebih diarahkan pada identifikasi dan peniadaan perilaku

11)  Human resource planning, ini meliputi kegiatankegiatan antisipatif dan reaktif melalui suatu organisasi

12)  Legal/quasi legal requirements, aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berkaitan dengan organisasi.

F.      Langkah utama dalam Analisis Jabatan

1)      Menentukan bagaimana untuk menggunakan informasi yang didapat. Mengetahui cara menggunakan data yang diperoleh akan memberikan gambaran bagaimana untuk mengumpulkan data tersebut. apakah dengan menggunakan wawancara atau questionaire.

2)      Meninjau informasi dasar yang relevan, seperti bagan organisasi, bagan proses dan deskripsi pekerjaan.

3)      Memilih posisi yang dapat mewakili. Ada banyak pekerjaan yang serupa untuk dianalisis, sehingga perlu mengambil sample pekerjaan tersebut untuk dianalisis.

4)      Menganalisis pekerjaan. Mengumpulkan data aktifitas pekerjaan, perilaku karyawan yang dibutuhkan, kondisi pekerjaan, dan sifat serta kemampuan manusia yang dibutuhkan untuk melakukan pekrjaan itu.

5)      Memverifikasi informasi analisis pekerjaan kepada pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut dilakukan oleh atasan langsung. hal ini kan membantu mengonfirmasikan bahwa informasi itu benar dan lengkap.

6)      Membuat deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.

G.    Jenis Analisis Jabatan

                                          Terdapat dua jenis analisis pekerjaan yang utama yakni:

1)      Analisis pekerjaan tradisional (Traditional Job Description), yang mana hanya mencari informasi sekitar 3 aspek, yaitu:

-          Tanggung jawab (responsibilities) dari seseorang terhadap pekerjaannya dan tunduk pada pengarahan dan pengendalian,

-          Kewajiban (duties) umum dari orang yang memegang suatu kedudukan,

-          Kualifikasi (qualification) minimal yang layak untuk diterima.

2)       Analisis pekerjaan yang berorientasi pada hasil (Results-oriented Job Description), sesuai dengan aspek-aspek, yaitu:

-          Tasks, perilaku, kewajiban atau fungsi apa yang penting untuk suatu pekerjaan;

-          Conditions, berkaitan dengan sifat dasar pekerjaan, syarat-syarat suatu pekerjaan serta kondisinya;

-          Standards, ini berhubungan dengan performansi suatu pekerjaan baik dilihat dari segi standar kuantitas, standar kualitas, dan standar waktu dikaitkan dengan tujuan organisasi;

-          SKAs (Skills, Knowledge, Abilities), yang mana dibutuhkan kriteria kecakapan, pengetahuan dan kemampuan yang standar minimal layak untuk diterima;

-          Qualifications, yang berkaitan dengan kualifikasi pendidikan, kualifikasi pengalaman,dan kualifikasi tambahan yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan.

H.    Sifat dari Analisis Jabatan

1)      Analisis Jabatan adalah prosedur untuk menetapkan tugas dan tuntutan ketrampilan dari suatu jabatan dan orang macam apa yang akan ditugasi disitu.

2)      Uraian Jabatan adalah suatu daftar tugas-tugas, tanggung jawab, hubungan laporan, kondisi kerja, dan kepercayaan suatu jabatan.

3)      Spesifikasi Jabatan adalah suatu daftar dari tuntutan manusiawi suatu jabatan yakni pendidikan, ketrampilan, kepribadian yang sesuai.

I.       Metode Mengumpulkan Informasi Analisis Jabatan

1)      Wawancara

2)      Kuesioner

3)      Observasi

4)      Buku Harian (diary/logs) peserta.

J.       Politik Relaksifikasi

Daya tangkap politik mempengaruhi fungsi-fungsi alokasi dari analisis pekerjaan dengan cara mendeskripsikan ramifikasi politik mengenai dua jenis keputusan reklasifikasi, yaitu:

1)      Reklasifikasi yang menyebabkan perubahan dalam gaji,

2)      Reklasifikasi yang menyebabkan perubahan status dari suatu posisi pelayanan sipil yang telah diklasifikasikan dalam unit hasil kompromi bersama keposisi yang dikecualikan atau di luar unit kompromi.

 

BAB 4

PENARIKAN SDM

A.    Defenisi

Penarikan adalah usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada dalamsuatu perusahaan

B.     Tujuan Penarikan

1)      Memikat pelamar yang melamar kesempatan kerja

2)      Mempengaruhi pelamar menerima tawaran pekerjaan yang mereka terima

3)      Sebagai sarana pertukaran informasi

C.     Alasan Dasar Penarikan

1)      Berdirinya organisasi baru

2)      Adanya perluasan (ekspansi) kegiatan organisasi

3)      Terciptanya pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan-kegiatan baru

4)      Adanya pekerjaan yang pindah ke organisasi lain

5)      Adanya pekerja yang berhenti, baik dengan hormatmaupun tidak dengan hormat sebagai tindakan hukuman

6)      Adanya pekerja yang berhenti karenamemasuki usia pensiun, dan

7)      Adanya pekerja yang meninggal dunia.

D.    Kendala Penarikan

1)      Kebijaksanaan organisasional

-          Kebijaksanaan promosi : ada atau tidaknya lowongan pekerjaan.

-          Kebijaksanaan kompensasi : besarnya kompensasi akan mempengaruhi minat pencari kerja untuk melamar serius.

-          Kebijaksanaan status karyawan : kejelasan status karyawan akanmenyebabkan animo pelamar yang qualified.

-          Kebijaksanaan penerimaan tenaga lokal: pencarian tenaga kerja yang dikaitkan dengan lokasi dimana perusahaan berdiri dengan maksud menjalin hubungan baik dgn masyarakat sekitar.

2)      Rencana SDM

Rencana SDM merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses penarikan dengan merinci persediaan keterampilan, rencana latihan dan pengembangan, dan promosi

3)      Kondisi Pasar Tenaga Kerja

Harga tenaga kerja ditentukan oleh kekuatan supply dan demand atau pencari kerja dan kebutuhan perusahaan

4)      Kondisi Lingkungan Eksternal, mencakup :

-          tingkat pengangguran,

-          kondisi dan tingkat pertumbuhan ekonomi

-          hukum perburuhan

-          proyeksi angkatan kerja

-          kelangkaan tenaga kerja dengan keterampilan tertentu dan

-          kegiatan penarikan oleh para pesaing pencari kerja

5)      Persyaratan Jabatan

Syarat jabatan merupakan kendala dalam penarikan, misalnya menarik tenaga terampil lebih sulit dibandingkan dgn tenaga tidak terampil, oleh karena itu departemen personalia perlumempelajari permintaan jabatan dan informasi analisis jabatan dan pendapat para manajer.

6)      Kebiasaan – kebiasaan pelaksana penarikan

Keberhasilan pelaksanaan penarikan masa lalu akanmemudahkan dalam pengambilan keputusan penarikan, sebaliknya kesalahan masa lalu akan menjadi hambatan pula dalam penarikan.

E.     Saluran Penarikan

1)      Walk in

2)      Rekomendasri dari karyawan

3)      Iklan

4)      Agen penempatan tenaga kerja

5)      Lembaga pendidikan

6)      Organisasi karyawan

7)      Leasing

8)      Nepotisme

9)      Asosiasi professional

10)  Operasi militer

F.      Proses Penarikan

1)      Pembuatan rencana untuk merekrut,

2)      Penyusunan strategi untuk merekrut,

3)      Mencari pelamar kerja,

4)      Menyisihkan pelamar yang tidak cocok, dan

5)      Mempertahankan kumpulan pelamar.

G.    Evaluasi Penarikan

Suksesnya fungsi penarikan dapat dilihat dari beberapa kriteria sbb :

1)      Jumlah pelamar

2)      Jumlah usul tentang pelamar yang diajukan untuk diterima

3)       Jumlah penerimaan atau pelamar yang diterima

4)      Jumlah penempatan karyawan yang berhasil

 

BAB 5

SELEKSI TENAGA DAN PENEMPATAN

A.    Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan, Menurut Malayu Hasibuan.

B.     Dasar seleksi :

1)      Kebijaksanaan perburuhan pemerintah

2)      Job specification

3)      Ekonomis rasional

4)      Etika sosial

C.     Tujuan seleksi :

1)      Mendapatkan karyawan yang qualified dan potensial

2)      Mendapatkan karyawan yang jujur dan berdisiplin

3)      Mendapatkan karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat

4)      Mendapatkan karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja

5)      Mendapatkan karyawan yang memenuhi syarat Undang-Undang Perburuhan

6)      Mendapatkan karyawan yang dapat bekerja sama

7)      Mendapatkan karyawan yang dinamis dan kreatif

8)      Mendapatkan karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab

9)      Mendapatkan karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi

10)  Mendapatkan karyawan yang bekerja secara mandiri

11)  Mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan

D.    Metode penetapan jumlah karyawan

1)      Metode Non – Ilmiah, metode ini akan mengakibatkan jumlah karyawan yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan volume pekerjaan, sehingga menimbulkan kerugian.

2)      Metode Ilmiah, dalam metode ini jumlah karyawan yang akan diterima betul-betul atas perhitungan dan analisis beban kerja serta standart prestasi kerja

E.     Cara Seleksi

1)      Non ilmiah, seleksi yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada kriteria, standar, atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan dan pengalaman saja.

2)      Ilmiah, seleksi ini didasarkan kepada job specification dan kebutuhan nyata jabatan yang diisi serta berpedoman kepada kriteria dan standarstandar tertentu.

F.      Kualifikasi Seleksi

1)      Umur

2)      Keahlian

3)      Kesehatan fisik

4)      Pendidikan

5)      Jenis kelamin

6)      Tampang

7)      Bakat

8)      Temperamen

9)      Karakter

10)  Pengalaman kerja

11)  Kerja sama

12)  Kejujuran

13)  Kedisiplinan

14)  Inisiatif dan kreatif

G.    Sistem dan Prosedur Seleksi

1)      Sistem seleksi menurut Andrew F. Sikula adalah Succesive-Hurdles dan Compensatory-Approach.

a.        Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan urutan testing.

b.      Compensatory-Approach adalah sistem seleksi dengan menghitung rata-rata nilai test pelamar, apakah mencapai standar atau tidak.

2)      Prosedur seleksi ditetapkan dengan cermat berdasarkan asas efisiensi untuk memperoleh karyawan yang qualified dengan penempatan yang tepat.

H.    Langkah seleksi :

1)      Seleksi surat lamaran

2)      Pengisian blanko lamaran

3)      Pemeriksaan referensi

4)      Wawancara pendahuluan

5)      Tes penerimaan

I.       Jenis – jenis Tes Penerimaan

1)      Tes psikologis, peralatan tes yang mengukur atau menguji keperibadian, temperamen, bakat, minat, kecerdasan, keinginan berprestasi terdiri dari : tes kecerdasan, tes kepribadian, tes bakat, tes minat dan tes prestasi

2)      Tes pengetahuan, yaitu bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki para pelamar sesuai kebutuhan dalam pelaksanaan pekerjaan.

3)      Performance test, yaitu mengukur kemampuan pelamar untuk melaksanakan pekerjaan yang akan dipegang, misalnya tes mengetik bagi calon pengetik.

H.    Tingkat – tingkat seleksi

1)      Tingkat Pertama , seleksi tingkat pertama, meliputi semua prosedur seleksi sejak dari surat lamaran sampai dengan pelamar dinyatakan diterima

2)      Tingkat Kedua, seleksi tingkat kedua dilakukan pada calon karyawan yang status masa percobaan. Seleksi tingkat kedua lamanya ada yang 3 bulan, 6 bulan atau setahun.

3)      Tingkat Ketiga, seleksi tingkat ketiga adalah seleksi yang dilakukan dengan mengikuti prajabatan atau latihan, mereka akan dipromosikan dan diangkat menjadi karyawan tetap serta haknya akan diterima sepenuhnya.

I.       Kendala – kendala seleksi

1)      Tolak ukur, kendalanya adalah kesulitan untuk menentukan standar tolak ukur yang akan digunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi selektif secara objektif.

2)      Penyeleksi, kendalanya adalah kesulitan mendapatkan penyeleksi yang benar-benar qualified, jujur dan objektif pernilainya.

3)      Pelamar, kendalanya adalah kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar.

J.       Langkah – langkah dalam proses seleksi

1)      Penerimaan pendahuluan pelamar

2)      Tes penerimaan

3)      Wawancara seleksi

4)      Pemeriksaan referensi

5)      Evaluasi medis

6)      Wawancara

7)      Keputusan penerimaan

 

BAB 6

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

A.    Pengertian

1)      Pelatihan (training), suatu proses peningkatan dan usaha untuk menyempurnakan bakat, keterampilan, kecakapan, kemampuan dan keahlian karyawan dalam menjalankan tugas pekerjaannya serta guna mewujudkan tujuan perusahaan

2)      Pengembangan (Development), dapat diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan.

B.     Perbedaan pelatihan dan pengembangan

1)      Pelatihan, untuk peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan jabatan saat ini.

C.     Pengembangan, memiliki tujuan untuk peningkatan kemampuan individu bagi kepentingan jabatan yang akan datang, sasarannya untuk peningkatan kinerja jangka panjang

D.    Tujuan Pelatihan dan pengembangan SDM

1)      Memperbaiki kinerja.

2)      Memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi.

3)       Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompeten dalam pekerjaan.

4)      Membantu memecahkan masalah operasional.

5)      Mempersiapkan karyawan untuk promosi.

E.     Kapan peatihan diperlukan?

1)      Penerimaan karyawan baru

2)      Membutuhkan regenrasi karyawan

3)      Penerapan sistem baru

4)      Penerapan kebijakan perusahaan yang baru

F.      Jenis pelatihan dan pengembangan

1)      Skill training (pelatihan keahlian SDM)

2)      Retraining (pelatihan ulang SDM)

3)      Cross functional training

4)      Team training (pelatihan tim)

5)      Technology training

6)      Creativity training

G.    Orientasi pekerja baru

Orientasi karyawan adalah proses menyediakan karyawan baru informasi-informasi yang secara ideal harus diketahui oleh karyawan, terutama latar belakang perusahaan, yang dapat membantu menumbuhkan engagement karyawan baru pada perusahaan.

Ada 4 tujuan orientasi :

1)      Membuat karyawan baru merasa diterima dan menjadi bagian dalam tim

2)      Memastikan karyawan baru memiliki informasi dasar agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik

3)      Membantu karyawan baru mengerti organisasi secara luas (misalnya visi, misi, kultur, dan value perusahaan)

4)      Membantu karyawan tersebut dalam memulai bersosialisasi di perusahaan

H.    Ada 5 tahap proses pelatihan :

1)      Analysis, HR harus menganalis kebutuhan pelatihan disesuaikan dengan kompetensi karyawan

2)      Design, desain berarti merencanakan program pelatihan secara keseluruhan, termasuk objektif, metode penyampaian, dan evaluasi program

3)      Develop, tahapan ini, berarti membuat instruksi atau arahan

4)      Implementation, tahap implementasi, HR harus mengembangkan prosedur untuk melatih fasilitator dan karyawan.

5)      Evaluation, pada tahan ini HR dapat melihat bagaimana hasil dari pelatihan yang diberikan kepada karyawan.

I.       Pengembangan Formal dan non formal

1)      Formal, yaitu karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang dilakukan perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan.

2)      Informal, yaitu karyawan atas keinginan dan usaha secara mandiri, melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya

J.       Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM bagi perusahaan :

1)      Perusahaan akan dapat mempersiapkan tantangan yang akan datang.

2)      Perusahaan akan mampu beradaptasi dengan cepat dalam kemajuan teknologi manapun alat-alat baru.

3)      Perusahaan mempu bersaing dengan pesaing-pesaingnya.

4)      Perusahaan akan mampu memberikan produk atau jasa yang berkualitas sehingga akan meningkatkan citra positif perusahaan.

5)      Perusahaan dapat mempersiapkan karyawan untuk kenaikan jabatan.

K.    Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM bagi karyawan :

1)      Produktivitas karyawan meningkat

2)      Karyawan akan memahami dan bertanggungjawab dengan jobdesk yang dimilikinya

3)      Skill dan sikap karyawan akan menjadi lebih baik

4)      Karyawan akan dapat menghindari kesalahan yang akan merugikan perusahaan.

 

BAB 7

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR

A.    Pengertian

1)      Karir, urutan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai dan aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut

2)      Perencanaan karir, suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuantujuan karirnya.

3)      Pengembangan karir, proses menyelaraskan rencana karir karyawan dengan kebutuhan perusahaan melalui manajemen karir.

4)      Perencanaan karir, n bagian yang sangat penting karena menentukan dinamika organisasi atau perusahaan untuk manajemen sumber daya manusia. Ruang lingkup perencanaan karir mencakup hal – hal sebagai berikut :

a.       Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan.

b.      Perencanaan tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan.

B.     Langkah – langkah perencanaan karir

1)      Menilai diri sendiri

2)      Menetapkan tujuan karir

3)      Menyiapkan rencana – rencana

4)      Melaksanakan rencana – rencana

C.     Pertimbangan dalam perencanaan karir

1)      Masa jabatan singkat, seseorang yang memangku jabatan belum cukup lama atau terlalu singkat maka akan mengakibatkan hal-hal seperti berikut:

a.       Pada umumnya mereka belum mengenal dan menghayati pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tersebut.

b.      Program kerja yang mungkin sudah ditetapkan belum sempat diselaesaikan dengan tuntas.

2)      Masa jabatan yang terlalu lama, seseorang yang terlalu lama dalam suatu organisasi juga merupakan gejala yang tidak sehat. Akibat-akibat yang timbul dari jabatan yang terlalu lama adalah sebagai berikut:

a.       Adanya rasa bosan karena pekerjaan dan rutinitas yang sama sehingga kurang bervariasi.

b.      Sikap pasif dan apatis sehingga menurunnya moivasi dan inisiatif dalam bekerja

3)      Keinginan pindah jabatan, Harapan untuk dipindahkan dari jabatan lama kejabatan baru selalu ada dalam pikiran para karyawan atau anggota organisasi.

D.    Informasi dan konseling pada perencanaan karir

Untuk membantu SDM menetapkan tujuan karir dan menemukan jalan yang tepat untuk mencapainya diperlukan adanya penyuluhan karir. Penyuluhan karir akan membantu karyawan dalam memilih pekerjaan yang diminati serta mengamati dan menafsirkan sikap, keterampilan serta tes psikologi lainnya. Salah satu masalah di dalam membantu perencanaan karir karyawan adalah adanya karyawan yang karirnya terhambat karena bukan semata-mata kesalahan karyawan itu sendiri melainkan juga kesalahan perusahaan.

E.     Pengembangan Karir

1)      Pengembangan karir (career development) meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Beberapa prinsip pengembangan karir adalah sebagai berikut : Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir.

2)      Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik

3)      Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan

4)      Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional.

F.      Manfaat perencanaan karir

1)      Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turn over), dimana perhatian terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan mereka bekerja.

2)      Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.

3)      Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya manusia di masa yang akan datang.

G.    Manfaat pengembangan karir

Bagi organisasi :

1)      Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan

2)      Meningkatkan kemampuan organisasi

3)      Mengurangi frustasi karyawan

4)      Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah organisasi

5)      Meningkatkan nama baik organisasi

Bagi karyawan :

1)      Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya

2)      Menambah tantangan dalam bekerja

3)       Meningkatkan otonomi

4)      Meningkatkan tanggung jawab

 

 

BAB 8

Promosi dan Pemindahan

A.    Promosi, berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi disertai dengan peningkatan gaji/upah lainnya, walaupun tidak selalu demikian

B.     Azas – azas promosi :

1)      Asas kepercayaan, mengenai kejujuran, kemampuan dan kecakapan karyawan dalam tugas

2)      Asas keadilan, jujur, objektif dan tidak pilih kasih

3)      Asas formasi

C.     Dasar promosi :

1)      Pengalaman (senioritas)

2)      Kecakapan (ability)

3)      Kombinasi pengalaman dan kecakapan

D.    Kebaikan promosi berdasarkan kombinasi pengalaman dan kecakapan

1)      Memotivasi karyawan untuk memperdalam pengetahuannya bahkan memaksa diri mengikuti pendidikan formal. Dengan demikian, perusahaan akan mempunyai karyawan yang semakin terampil.

2)      Moral karyawan akan semakin baik, bergairah, semangat, dan prestasi kerjanya semakin meningkat karena ini termasuk elemen-elemen yang dinilai untuk promosi.

3)      Disiplin karyawan semakin baik karena disiplin termasuk elemen yang akan mendapat penilaian prestasi untuk dipromosikan.

E.     Kelemahan promosi berdasarkan kombinasi pengalaman dan kecakapan

1)      Karyawan yang kurang mampu akan frustasi bahkan mengundurkan diri dari perusahaan itu

2)      Biaya perusahaan akan semakin besar karena adanya ujian kenaikan golongan

F.      Tujuan promosi

1)      Memberikan pengakuan jabatan dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi keja tinggi

2)      Menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi, status sosial yaang semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar

3)       Merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin tinggi, dan memperbesar produktivitas kerjanya

G.    Jenis promosi

1)      Promosi sementara

2)      Promosi tetap

3)      Promosi kecil

4)      Promosi kering

H.    Demosi karyawan

Demosi adalah penurunan pangkat/jabatan seorang karyawan yang dilakukan dalam suatu organisasi. Tujuannya untuk menghindari kerugian perusahaan

I.       Pemindahan (mutasi)

Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/ tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi) di dalam suatu organisasi. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan

J.       Prinsip dan dasar mutasi

Prinsip mutasi adalah memutasikan karyawan kepada posisi yang tepat dan pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan produktivitas kerjanya meningkat. Dasar mutasi adalah merit system, seniority system dan spoiled system.

 

 

BAB 9

PENILAIAN PRESTASI KERJA

A.    Kinerja

Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut :

1)      Kuantitas dari hasil

2)      Kualitas dari hasil

3)      Ketepatan waktu dari hasil

4)      Kehadiran

5)      Kemampuan bekerja sama

B.     Kepuasan kerja

Teori kepuasan yang cukup dikenal yaitu :

1)      Teori ketidaksesuaian

2)      Teori keadilan

3)      Teori dua faktor

C.     Hal – hal yang dapat menimbulkan rasa puas dalam bekerja

1)      Apabila hasil atau imbalan yang didapat atau diperoleh individu tersebut lebih dari yang diharapkan.

2)      Apabila hasil yang dicapai lebih besar dari standar yang ditetapkan

3)      Apabila yang didapat oleh karyawan sesuai dengan persyaratan yang diminta yang ditambah dengan ekstra yang menyenangkan konsisten untuk setiap saat serta dapat ditingkatkan setiap waktu

D.    Faktor penyebab kepuasan kerja menurut Job Descriptive Index :

1)      Bekerja ditempat yang tepat

2)      Pembayaran yang sesuai

3)      Organisasi dan manajemen

4)      Supervisi pada pekerjaan yang tepat

5)      Orang yang berada dalam kerjaan yang tepat

E.     Komitmen organisasional, tingkatan sampai di mana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama organisasi.

F.      Penilaian prestasi kerja, alat manajemen sumber daya manusia yang digunakan untuk mengukur kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

G.    Tujuan penilaian kerja

1)                  Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan selama ini.

2)                  Pemberian imbalan yang serasi, misalnya untuk memberikan kenaikan gaji berkala, gaji pokok, kenaikan gaji istimewa, insentif uang.

3)                  Mendorong pertanggungjawaban dari karyawaan.

4)                  Untuk pembeda karyawan yang satu dengan karyawan yang lain.

H.    Kriteria penyelia (penilaian)

1)                  Yang dapat berfungsi sebagai penilai dalam penilaian pekerjaan, ialah :

a.                   Atasan ( Atasan Langsung, Atasan Tidak Langsung)

b.                  Bawahan langsung ( jika karyawan yang dinilai mempunyai bawahan langsung).

2)                  Pada umumnya karyawan hanya dinilai oleh atasannya (baik oleh atasan langsung maupun tidak langsung). Penilaian oleh rekan dan bawahan hampir tidak pernah dilaksanakan kecuali untuk penilaian riset.

3)                  Karyawan berada dalam keadaan yang sangat tergantung kepada atasannya, jika penilaian kinerja hanya dilakukan oleh atasan langsungnya. Atasannya dapat berlaku seolah-olah sebagai dewa yang menentukan nasib karyawannya.

I.       Kegunaan penilaian kerja

1)      Dokumentasi

2)      Posisi tawar

3)      Perbaikan kinerja

4)      Penyesuaian kompensasi

5)      Keputusan penempatan

6)      Pelatihan dan pengembangan

7)      Perencanaan dan pengembangan karir

8)      Evaluasi proses staffing

9)      Penempatan karyawan

10)  Ketidakakuratan informasi

11)  Kesalahan dalam merancang pekerjaan

12)  Kesempatan kerja yang adil

13)  Mengatasi tantangan eksternal

14)  Elemen pokok sistem penilaian kinerka

15)  Umpan balik ke SDM

J.       Jenis – jenis penilaian kinerja

1)      Penilaian hanya oleh atasan

2)      Penilaian oleh kelompok lini

3)      Penilaian oleh kelompok staff

4)      Penilaian melalui keputusan komite

5)      Penilaian berdasarkan peninjauan lapangan

6)      Penilaian oleh bawahan dan sejawat

K.    Metode penilaian kinerja

1)      Metode penilaian kategori : skala penilaian grafis dan checklist

2)      Metode komparatif : penentuan peringkat dan distribusi paksa

3)      Metode perilaku atau tujuan : pendekatan penilaian perilaku dan MBO (management by objective)

4)      Metode naratif : kejadian penting, esai, tinjauan lapangan

L.     Syarat – syarat bagian suatu sistem performance appraisal

1)      Relevance

2)      Acceptability

3)      Reliability

4)      Sensitivity

5)      Practicality

M.   Problem performance appraisal

1)      Hallo effect, bisa negatif dan positif

2)      Liniency, kesalahan yang dilakukan penilai karena kecenderungan memberikan nilai tinggi

3)      Strictness/severity, cenderung memberikan nilai rendah

4)      Central tendency, cenderung memberikan nilai sedang

5)      Personal bias, kesalahan dalam penilaian sebagai akibat perasaan penilai sehingga mengurangi objektivitasnya

 

BAB 10

PEMBERIAN KOMPENSASI

A.    Kompensasi, segala sesuatu yang diterima para pekerja sebagai balas jasa dari hasil kerja

B.     Tujuan pemberian kompensasi

1)      Memperoleh personalia yang berkualitas

2)      Mempertahankan karyawan yang ada

3)      Menjamin keadilan

4)      Menghargai perilaku yang diinginkan

5)      Mengendaliakn biaya – biaya

6)      Memenuhi peraturan – peraturan legal

C.     Bentuk kompensasi

1)      Imbalan intrinsik : gaji, upah, honor, bonus dan komisi

2)      Imbalan ekstrinsik : uang cuti, uang makan, uang transportasi, beasiswa pendidikan, dll

D.    Metode kompensasi

1)      Metode tunggal, metode yang penetapan gaji hanya berdasarkan ijazah akhir

2)      Metode jamak, metode yang penetapan gaji didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan informal dan bahkan hubungan keluarga

E.     Sistem pembayaran kompensasi

1)      Sistem waktu : jam, minggu atau bulan

2)      Sistem hasil : per potong, meter, liter dan kg

3)      Sistem borongan : volume dan lamanya pekerjaan

F.      Faktor yang mempengaruhi kebijakan kompenasasi

a.       Faktor internal

1)      Ukuran perusahaan

2)      Umur pekerja

3)      Anggaran tenaga kerja

4)      Siapa yang membuat keputusan kompensasi

b.      Faktor eksternal

1)      Pasar tenaga kerja

2)      Kondisi ekonomi

3)      Peraturan pemerintah

4)      Serikat pekerja

G.    Tantangan pemberian kompensasi

1)      Suplai dan permintaan tenaga kerja

2)      Serikat karyawan

3)      Produktivitas

4)      Kesediaan untuk membayar

5)      Kemampuan untuk membayar

6)      Berbagai kebijakan pengupahan dan penggajian

7)      Kendala – kendala pemerintah

H.    Alur proses kompensasi

1)      Analisis pekerjaan

2)      Job description

3)      Evaluasi pekerjaan

4)      Survei pengupahan

5)      Struktur upah (peraturan minimum upah)

6)      Aturan administrasi

7)      Penilaian prestasi kerja

8)      Standar pekerjaan

9)      Pembayaran upah